Wednesday, August 8, 2007

Yamaha Kembali Unggul

Jogja - Kamis, 9 /8/2007 Memasuki awal semester II, pasar sepeda motor domestik kembali mengalami pergeseran. Yamaha berhasil merebut posisi puncak penjualan pada Juli dari Honda dengan selisih angka telak seki¬tar 17.000 unit. Berdasarkan data yang dihimpun dari beberapa anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan Yamaha pada Juli tercatat mencapai 161.016 unit, sedangkan Honda hanya 143.233 unit. Dengan demikian, terdapat selisih angka penjualan 17.783 unit. Selisih angka penjualan antara Honda dan Yamaha pada Juli terse¬but merupakan yang terbesar sejak kedua produsen motor papan atas ini terlibat saling kejar dalam perolehan penjualan bulanan sejak awal tahun ini.
AISI memang belum secara resmi merilis laporan penjualan untuk Juli, termasuk penjualan lima anggota lainnya yaitu Suzuki, Kawasaki , Kanzen, Kymco dan Piaggio. Secara akumulatif, penjualan sepeda motor selama semester I/2007 mencapai 2.128.387 unit atau naik sekitar 16,34% dibanding dengan Januari-Juni 2006 yang hanya 1.828.447 unit. Yamaha pertamakali mengungguli Honda dalam perolehan penjualan sepeda motor di Indonesia pada Maret 2007. Peristiwa ini merupa¬kan puncak pasar motor domestik pada bulan berikutnya dengan mengantongi selisih 9.025 Unit. Namun pada bulan Mei, Yamaha kembali melampaui kinerja penjualan Honda dengan selisih angka yang sangat tipis. Selama semester I, Honda masih memimpin pasar motor domestik dengan angka 923.991 unit atau berselisih hanya 29.329 unit terhadap Yamaha yang berhasil melego 894.663 unit. Posisi ketiga diduduki Suzuki dengan angka penjualan 270.136 unit.

Direktur Marketing PT Astra Honda Motor Johannes Loman menjelas¬kan, penurunan penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada Juli yang dialami Honda disebabkan ada kekurangan pasokan komponen ke pabrik. Hal ini terkait dengan rencana pabrik ini merilis tiga model facelift ke pasar dalam waktu dekat. ‘'Namun, angka penjualan ritel jauh lebih besar yaitu sekitar 193.000 hingga 195.000. Ini artinya stok kami di dealer memang sudah hampir kosong. Dyonisius Beti Vice Presdir PT Yamaha Motor Kencana Indonesia YMKI mengata¬kan, hasil penjualan bukanlah hal utama. Yang terpenting bagi perusahaannya adalah dapat memenangkan hati konsumen jangka panjang. ‘'Market share hanyalah salah satu indikator, bukan merupakan tujuan akhir yang ingin kami capai,'' tuturnya. Dia menambahkan, pada lima tahun lalu, Yamaha berada pada posisi ketiga di pasar motor domestik dengan pangsa sekitar 14% atau jauh di bawah Suzuki yang ketika itu menguasai 19%. Saat itu Honda sempat menguasai pasar hingga 58%. ‘'Sekarang, Yamaha menjadi satu-satunya merek yang pangsanya naik, sedangkan semua merek turun,'' tambahnya.

No comments: